BANGAI.ID, JAKARTA -- Masih hangatnya perseteruan antara Arya Sinulingga dengan Pospera hingga saat ini, tidak membuat Arya mengambil langkah dengan emosional dan tanpa pertimbangan.
Walau memiliki peluang untuk mengadukan balik Pospera dengan pengaduan yang lebih memiliki subtansi secara hukum, namun Stafsus Menteri BUMN tersebut justru mengambil sikap yabg lebih bijak dengan memberikan peluang berdemokrasi dengan rekan-rekannya di Pospera.
"Saya kalau mau mengadukan balik Pospera sangat gampang kalau melihat sisi hukum. Banyak saran-saran hukum diberikan kepada saya. Kalau yang mereka adukan tidak punya substansi dan saya bisa mengadukan balik mereka. Tapi saya tidak mau melakukannya karena saya mau memberikan sinyal diskursus berdemokrasi kepada kawan-kawan Pospera," ujar Arya, Jumat (20/11/2020).
Baginya sendiri dikatakan Arya sudah cukup lumrah menghadapi kritik dan berbagai masukan. Bahkan tidak jarang juga informasi keliru yang dibangun untuk menyudutkan Kementerian BUMN, namun ia menangkalnya dengan sangat terbuka.
"Banyak grup WA yang saya ikuti. Ketika berdiskusi dalam grup-grup WA, kita bisa sangat keras, mengkritik bahkan ada juga yang membuat informasi tidak benar mengenai Kementrian BUMN, kami melayaninya dengan jawaban-jawaban yang cerdas. Makanya saya kalau diundang di media manapun mengenai BUMN akan saya layani, karena itu prinsip keterbukaan dalam berdemokrasi," jelasnya.
Jangan Baperan dalam Berdemokrasi
Sementara itu, Ketua Solidaritas Jaringan Reformasi, Peri Rinandar mengatakan, sebagai pihak yang sama-sama berjuang dalam membantu pemerintahan, sebaiknya kedua belah pihak duduk bersama dan membicarakan masalah tersebut dengan baik-baik.
"Dalam berdemokrasi, berbeda itu adalah hal yang biasa, jangan sampai baperan dalam menyikapi perbedaan. Harusnya satu sama lain yang memiliki misi yang sama, mesti juga berada dalam gerakan yang sama, jangan sampai bertentangan. Mari selesaikan masalah ini dengan baik," ujarnya.
Peri juga mengingatkan, agar kedua belah pihak fokus pada persoalan besar yang dihadapi negara saat ini, di antaranya wabah Covid-19 dan menghadapi orang-orang anti NKRI.
"Banyak lagi hal besar yang harus kita hadapi. Dari pada menghabiskan energi pada masalah yang tidak begitu berdampak kepada masyarakat, lebih baik kita sama-sama dan bersinergi membantu pemerintahan demi kepentingan masyarakat banyak," pungkasnya. (*)
Komentar Anda :